Aku seneng banget
bisa menjadi bagian dari pengurus OSIS, khususnya angkatan Horsa. Jadi
inget modus masuk OSIS itu dulu Cuma pengen eksis *jujur*. Sempet
ragu-ragu juga buat daftar OSIS, sebenernya. Tapi karena sepupuku dulu
juga pengurus OSIS dan dia bilang mending aku coba daftar dulu aja buat
cari pengalaman…. Akhirnya aku daftar OSIS.
Setelah
melewati berbagai halangan dan rintangan (salah satunya seleksi baris
berbaris selama 2 minggu yang bikin aku item ----tapi juga bikin turun 6
kilo----), akhirnya kepilih deh jadi bagian dari pengurus OSIS angkatan
Horsa. Yeay~~~
Susah
seneng dijalani bareng-bareng satu angkatan (walaupun udah “mrithili”
dari awal). Tingkat kesusahan dan kesedihan saat masih jaid junior
maupun udah jadi senior itu Cuma beda tipis. Tipiiiissss buanget!
Berikut adalah beberapa “kesusahan” dan juga kebahagiaan (halah) yang
dialami angkatan kami:
KUMPUL WOY, KUMPUL!! *pake toa*
Tiap
Kamis dan Sabtu pengurus OSIS angkatan kami wajib mengikuti kumpul
rutin, yang mana kegiatannya berupa materi ke-OSIS-an, Paskhas,
baris-berbaris, sampai basa-basi(?). Awal-awal sih masih antusias,
lama-kelamaan…. Pada bolos. Abisnya bosen juga kan kalau tiap pertemuan
gitu-gitu doang. Lagian kayaknya Cuma OSIS SMA 4 yang ngadain kumpul
rutin kayak gini, SMA lain ngadain kumpul ya kalau mau ada event. Kita?
Lah harus ikut 2 kali kumpul rutin seminggu… Mana kalau pulang awal
tetep kumpul lagi -__- Kalau ada yang nggak dateng dengan alasan nggak
jelas, satu angkatan dimarahin. Parah banget.
Semula
aku mikirnya ini kumpul nggak penting banget sumpah, Cuma
materi-baris-materi-baris. Tapi pada akhirnya aku sadar bahwa kumpul
rutin ini bertujuan untuk memupuk persaudaraan dan solidaritas satu
angkatan, dan juga dengan angkatan atas kita :3
PBB
Nah
ini nih yang bikin tambah males pas jadi junior. Kerjaannya diperintah
baris gini gitu, lari sana lari sini, ckck. Udah capek abis sekolah,
panas, suruh baris, bikin item lagi. Nggak keren banget T^T. Eits, tapi
gara-gara PBB ini juga, aku turun 6 kilo + 4 kilo loh #terharu
#jadikurus :D Tapi juga bikin item dan aku sempat tidak diakui kakakku
gara-gara aku item(?). Jugaaaaaa….. Angkatanku (yang digabung juga sama
angkatan atas kita) menang juara 4 lomba PBB TUB Tingkat Kota Magelang
tahun 2009!! YEYEYEYYY!! Nggak sia-sia motong rambut sepanjang pinggang
jadi cepak :”
SENIOR YANG “SOK WOW”
Oke.
Disini aku nggak akan mengungkapkan siapa saja oknumnya, biar saja
kalian yang menebak~~ Jadi gini…. Sering banget ada senior yang kalau
ngisi materi (atau sekedar basa-basi di kelas) itu sukanya marah-marah
dan seolah bilang “heh kalian ini masih junior, apapun yang kalian
lakukan itu salah. Disini gue yang punya kuasa”. Sebagai junior, aku
pribadi kadang merasa terintimidasi. Takut kalau aku gini, salah, aku
gitu, salah. Serba salah pokoknya jadi junior mah. Ada juga yang kalau
ada sei marah-marahin junior di kelas, dia selalu ikut. Tapi kalau lagi
ada sesi sharing atau minta maaf, mana ada dia. Hmm. Jengkel banget sama
oknum satu ini. Tapi ya sudahlah. Kami junior ini memang serba salah~~
BOLOS PELAJARAN + DAPET DUIT :D
Ini
adalah salah satu keuntungan dan kebahagiaan jadi pengurus OSIS. Saat
ada event tertentu dimana event tersebut membutuhkan perwakilan dari
sekolah (kaya upacara di Pemkot), pengurus OSIS-lah yang diutus. Lumayan
bisa bolos pelajaran. Hehe. Dapet diut lagi :3 Walaupun Cuma 6 ribu,
lumayan dong udah dapet pulsa 5 rebu. Belum lagi kalau di event tersebut
kita bisa dapet snack. Haha lumayan banget gitu~ *pengalaman*
EKSIS
Jelaaaasssssss
dong kalo ini adalah salah satu hal yang paling diimpikan setiap insane
di sekolah hahaha. Siapa sih yang nggak mau jadi anak eksis dan dikenal
oleh setiap warga sekolah (plus sama yang pada jual jajan di luar
sekolah hihi)? Kalau masih dalam tahap junior sih ya eksisnya masih di
level menengah-kebawah lah. Yang kenal masih sebatas teman seangkatan,
beberapa kakak kelas, dan guru-guru. Kadang juga saking eksisnya, lebih
sering dipanggil “hey pengurus OSIS” daripada nama aslinya -_-
Satu
lagi. Yang bikin bete kalau sudah menyangkut “eksis” adalah saat tugas
upacara. Yang tugas itu-itu doang. Yang lain kalau disuruh pada nggak
mau, dan Cuma numpang nyanyi biar ikutan eksis -______________________-
Itulah
sekelumit kisah saat menjadi junior yang tertindas. Hiks. Tapi baiklah.
Mari kita bergabung bersama beberapa fakta menyenangkan, menyedihkan,
sekaligus menjengkelkan saat sudah beralih status menjadi seorang senior
HAHAHAHAHA *ketawa setan* (pengalaman pribadi penulis :” )
I AM THE BOSS! FOLLOW MY RULES!
Hehehe
ampun deh kalau sama yang satu ini. Jujur, akulah oknum dibalik kalimat
diatas. HAHAHAHA *ketawa manja ala personel SNSD*. Jadiiiiii…. Pas jadi
senior ini kebanyakan aku yang me-manage kegiatan kumpul. Aku yang
meminta seksi yang bersangkutan buat gini dan gitu. Nggak jarang juga
aku sendiri ynag masuk kelas dan marah-marah. Ada yang nggak masuk
dengan alasan nggak jelas, marah. Junior rebut sendiri, marah. Telat
masuk barisan, marah. Pokoknya setiap ada aku, pasti ada yang kena marah
:p Nggak heran kalau aku menjadi the most glendeng-able alias jadi
bahan glendengan adek kelas HAHAHAHAHA *bangga*.
Nggak
munafik juga kalau aku juga berubah menjadi senior yang “sok wow”.
Karena pada saat menjadi senior itulah, aku menemukan alasan kenapa
senior saya dulu juga “sok wow” :p Tapi bentar, jangan salah paham dulu
dong. Aku disini marah-marah karena juniornya susah banget diomongin
pake kata-kata halus, dan kalau nggak dimarahin, nggak kapok
(kenyataannya juga walaupun udah dimarahin tetep aja nggak kapok). Aku
juga merasa bahwa aku ikut bertanggungjawab atas apa yang juniorku
lakukan pas ikut kegiatan OSIS. Intinya, kemarahanku adalah bentuk dari
kasih sayangku pada junior :”)
JUNIOR KEBANYAKAN ALASAN
Rasanya
nyesek kalau yang dateng kumpul Cuma dikit. Yang lain, yang pada nggak
masuk itu alasannya macem-macem. Dari mulai sakit, les, bahkan sampai
bohong dengan sejuta alasan padahal mau pacaran. Ini nih yang bikin aku
pribadi males banget. Rasanya pengen nimpuk itu junior kurangajar pake
sepatu PDH. Yakin. Kalau ditanyain, pada jawab males lah, nggak boleh
sama ortu lah, ini lah, itu lah. Maklum sih, tapi aku bales aja sama
jawaban “nanti kalian bakal ngerasain gimana rasanya kalau di posisi
saya”. Dan kebukti kan? :p
TEMEN SEANGKATAN NGGAK KALAH BANYAK ALASANNYA
Jengkel
banget sih kalau udah gini (perasaan jengkel mulu deh haha). Ada saat
dimana kami mengurusi event, pengurusnya pada ngumpul. Kalau pas kumpul
rutin sama adek kelas dan rapat? Cuma itu-itu doang yang dateng dan
ngasih ide. Padahal nih, aku sangat mengharapkan teman-teman bisa
terbuka dan dengan sepenuh hati sadar bahwa kumpul dan rapat itu adalah
bagian dari kewajiban kita, serta merupakan bentuk pertanggungjawaban
kita sebagai pengurus OSIS. Berkali-kali aku juga menggunakan
kalimat-kalimat keras untuk meperingatkan beberapa oknum. Bukan sok
kuasa, tapi sekali lagi ini adalah bentuk dari tanggung jawabku sebagai
Ketua 2, dan juga bentuk perhatian sebagai sesama pengurus OSIS dan
teman. Ada semacam perasaan pengen ngajak berantem kalau udah menyangkut
masalah ini. Pas rapat dan persiapan event, nggak dateng. Pas event?
Eksis terooosss. Salah satu contoh riil nya adalah saat latihan PBB di
liburan semester 1 buat persiapan lomba PBB TUB. Yang dateng? Itu-itu
doang. Yang lain? Main. Liburan. Pacaran. Makanya pas semester 2, pas
persiapan MOPD, aku gentian deh ninggal mereka liburan. HAHAHA. Aku
tinggal seminggu keliling Jabotabek :p Rasanya puassss banget. Sempet
daet protes dari yang lain sih, soalnya aku penanggungjawab teknisnya.
Hihi. Abisnya nggak pernah ada waktu buat liburan tiap semester. Sibuk
ada persiapan event terus -_- Tapi nggak masalah deh, karena mungkin ini
adalah bentuk dedikasi sebagai pengurus OSIS yang baik dan cantik
sepertiku HAHAHA.
BIKIN PROPOSAL > AJUIN > CORET SANA SINI > KOREKSI > AJUIN > ACC
Bikin
proposal ini yang paling males. Apalagi kalo udah dicoret sana-sini
sama pak Djarod. Ckck. Dananya kebanyakan lah, rincian kegiatannya
kurang jelas lah, dll. Minta dana banyak, nggak boleh. Cari sponsor,
nggak boleh. Maunya apa coba -__- mending kalo Cuma sekali koreksi,
kalau udah berkali-kali? Keterlaluan.
DICAP BUKAN PELAJAR YANG BAIK
Jadi
gini… Seperti yang saya dengar dan saksikan sendiri, banyak guru yang
beranggapan bahwa pengurus OSIS itu bodoh, goblok, nilainya jeblok,
remidi terus. Hello??? Pak, Bu, nggak semuanya kaliii. Tergantung
individunya juga lah kalau udah menyangkut pelajaran gini. Pernah juga
salah seorang guru sok-sok an ngerti OSIS dan nge-judge. Di kelasku.
Sini nggak terima dong. Langsung
aja aku bales. Kata-katanya rada kasar dikit tapi yaudah sih, emang itu
oknum guru nyebelin banget pake acara ngritik segala. Mana kritikannya
sok tau lagi. Ada juga oknum guru yang membanding-bandingkan antara OSIS
dengan organisasi lain, dan kelihatan sekali lebih “menyayangi” mereka.
Ew. Mentang-mentang kebanyakan dari mereka masuk Rohis, ya Pak?
LPJ
Laporan
Pertanggungjawaban ini adalah tugas kami yang paling akhir setelah
wawancara jabatan adik kelas. Hm… Repot banget nyusun ini. Apalagi pas
sehari sebelumnya, softfile jadi nggak karuan karena nggak tau siapa,
ngutek-ngutek itu laporan. Akhirnya aku yang ngedit semuanya sampe
jari-jari tangan ini tidak nampak indah lagi *halah*. Dan… Setelah susah
payah, di hari-H LPJ masih juga dapet kritikan dari pak Djarod *apa
salah kami Ya Allah* dan disuruh revisi lagi (tapi tetep ditandatangani
dan sampai sekarang tidak pernah ada revisi hahaha :p)
Sepertinya
tulisan ini terlalu panjang, karena sudah masuk lembar keempat.
Sebenarnya masih terlalu banyak hal-hal yang belum sempat dituliskan.
Tapi nggak masalah, sambung lain kali :3
Sekian
sedikit curhatan dari seorang Ketua 2 OSIS angkatan 2009/2010, angkatan
Horsa 2008-selamanya :D maafkan karena saya tidak pandai merangkai
kata-kata yang baik hihi :p See you in the next article~~